Lima Cabang Manusia Berpisah Sejuta Tahun Lalu
Penelitian menunjukkan lima kelompok besar manusia berotak besar mulai terpisah lebih dari sejuta tahun lalu. Kelompok tersebut meliputi Homo sapiens, Homo longi, Denisovan, Neanderthal, Homo heidelbergensis, dan Homo erectus.
“Kelompok Homo longi cukup sukses di Asia, menempati area yang sangat luas dengan lingkungan beragam selama lebih dari satu juta tahun,” ungkap Ni.
Mereka hidup dalam kelompok kecil yang terpisah dengan sedikit kontak antar kelompok. Kondisi ini menyebabkan mereka menunjukkan perbedaan bentuk tubuh yang cukup besar.
Chris Stringer dari Museum Sejarah Alam London yang ikut dalam tim penelitian menjelaskan dampak besar temuan ini. “Ini mengubah banyak pemikiran karena menunjukkan bahwa sejuta tahun lalu, nenek moyang kita sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok berbeda.”
Temuan ini menunjukkan perpecahan evolusi manusia yang jauh lebih awal dan rumit dari yang dipercaya selama ini. “Yunxian 2 mungkin membantu kita menyelesaikan apa yang disebut ‘Muddle in the Middle’, rangkaian fosil manusia yang membingungkan dari antara 1 juta dan 300.000 tahun lalu,” kata Stringer.
“Tengkorak panjang dan rendah dengan dahi yang miring ke belakang di balik tulang alis yang kuat, tetapi perkiraan ukuran otak adalah yang terbesar sejauh ini untuk hominin seusia itu,” jelasnya.
Asia Bukan Lagi Pinggiran dalam Evolusi Manusia
Stringer mengakui pandangannya tentang peran Asia telah berubah drastis. “Ketika saya mulai bekerja dalam evolusi manusia lebih dari 50 tahun lalu, catatan Asia Timur terpinggirkan, atau fosilnya hanya dianggap sebagai nenek moyang langsung orang Asia Timur saat ini.”
Namun berbagai penemuan baru mengubah pandangan tersebut. “Tapi yang sekarang kita lihat dari Yunxian – dan dari banyak situs lain – adalah bahwa Asia Timur menyimpan petunjuk penting untuk tahap akhir evolusi manusia,” katanya.
“Ini mungkin mewakili salah satu jendela terpenting untuk memahami proses evolusi yang membentuk genus kita sekitar satu juta tahun lalu,” tambah Stringer.
Michael Petraglia dari Universitas Griffith yang tidak terlibat dalam penelitian mengakui dampak besar temuan ini. “Ini mengacaukan asumsi lama tentang penyebaran manusia awal dari Afrika.”
“Ada perubahan besar yang berpotensi terjadi di sini, di mana Asia Timur kini memainkan peran sangat kunci dalam evolusi hominin,” katanya.
Meski begitu, Petraglia tetap berhati-hati dalam menilai temuan ini. “Ini kuat, tapi menurut saya juri masih belum memutuskan.”


