INDOKORAN.com – Dunia psikologi kembali dikejutkan dengan penemuan tipe kepribadian baru bernama otrovert. Penemuan ini melengkapi klasifikasi kepribadian yang selama ini hanya mengenal introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Dr. Rami Kaminski, psikiater Amerika Serikat, menciptakan istilah otrovert untuk menggambarkan orang yang tidak merasa terikat dengan kelompok sosial manapun. Kata “otrovert” berasal dari bahasa Spanyol “otro” yang berarti “yang lain” dan akhiran “-vert” dari dunia psikologi.
Kaminski memperkenalkan konsep ini dalam bukunya “The Gift of Not Belonging” yang terbit tahun 2025. Penemuan kepribadian otrovert kini menjadi perbincangan hangat di kalangan pembaca dan profesional psikologi.
Bermula dari Lelucon Tim
“Orientasi dasar kaum otrovert ditentukan oleh fakta bahwa arah yang mereka hadapi jarang sama dengan arah yang dihadapi orang lain,” kata Kaminski.
Konsep otrovert awalnya muncul sebagai lelucon di tim Kaminski. Namun setelah observasi sistematis, apa yang mulanya lelucon berkembang menjadi hipotesis yang bisa dibuktikan.
“Pada tahap awal, itu semacam lelucon di tim,” ungkap Kaminski.
Kaminski menemukan kepribadian ini setelah mengamati dirinya sendiri dan beberapa pasiennya. Menurutnya, beberapa tokoh sejarah terkenal seperti Albert Einstein, Frida Kahlo, Franz Kafka, George Orwell, dan Virginia Woolf juga memiliki kepribadian otrovert.
Psikiater tersebut bahkan menceritakan pengalaman masa kecilnya sendiri. Saat anak-anak lain mengenakan seragam pramuka dan mengucapkan ikrar dengan penuh perasaan, Kaminski tidak merasakan apa-apa.
Berbeda dari Introvert dan Ekstrovert
Berbeda dengan introvert dan ekstrovert, orang otrovert bisa berinteraksi baik dengan banyak orang tapi tidak merasa terhubung dengan kelompok tersebut. Pada hakikatnya, otrovert merupakan gabungan dari introvert dan ekstrovert.
“Otrovert sangat ramah dan mampu menjalin hubungan yang mendalam dengan orang lain. Satu-satunya perbedaan sosial terjadi pada kurangnya koneksi dengan kelompok,” jelasnya.
Salah satu pasien Kaminski berinisial A pernah bercerita tentang perasaannya. “Saya hanya merasa sendiri atau bosan ketika bersama dengan banyak orang, tapi tidak ketika saya bersama satu atau dua orang teman dekat atau ketika saya sendirian,” kata pasien tersebut.
Ciri khas otrovert adalah mereka nyaman menjadi “orang luar” dan merasa sulit menjadi bagian dari suatu kelompok. Namun hal ini bukan berarti mereka tidak diterima atau tidak populer di lingkungan sosial.
