Hamas Lepas Kendali Gaza Tapi Tetap Bersenjata

Luar Negeri105 Dilihat

INDOKORAN.com – Hamas menyatakan tidak akan ikut mengelola Gaza pascaperang, namun menolak menyerahkan senjata. Sikap ini muncul saat negosiasi akhir pembebasan sandera masih berlangsung.

Kelompok Hamas mengambil keputusan mengejutkan terkait masa depan Gaza. Mereka bersedia melepas kendali pemerintahan, tapi tetap mempertahankan senjata.

Sumber Hamas yang dekat dengan tim negosiasi mengatakan kelompok ini tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza pascaperang. Namun Hamas tetap ingin menjadi bagian penting dari struktur politik Palestina.

“Bagi Hamas, pemerintahan Jalur Gaza merupakan isu yang sudah diselesaikan. Hamas tidak akan berpartisipasi sama sekali dalam fase transisi, yang berarti telah melepaskan kendali atas Jalur Gaza, tetapi tetap menjadi bagian fundamental dari struktur Palestina,” kata sumber tersebut kepada AFP, Senin (13/10/2025).

Keputusan ini berbeda dari kebiasaan Hamas di masa lalu. Kelompok ini biasanya terpecah dalam isu-isu penting, termasuk soal pemerintahan Gaza. Kali ini mereka tampak bersatu.

Senjata Tidak Akan Diserahkan

Soal perlucutan senjata, Hamas punya pendirian tegas. Mereka menyetujui gencatan senjata jangka panjang, tapi tidak akan menyerahkan persenjataan.

“Senjatanya tidak akan digunakan sama sekali selama periode ini, kecuali jika terjadi serangan Israel terhadap Gaza,” ungkap sumber Hamas.

Pejabat Hamas lain bahkan menyebut perlucutan senjata sebagai hal yang “mustahil”. Sikap ini bertentangan dengan rencana perdamaian Trump yang menuntut Hamas melucuti senjata dan menghancurkan infrastruktur militernya.

Rencana Trump juga menyatakan Hamas tidak boleh punya peran dalam pemerintahan Gaza. Sebuah komite Palestina sementara yang bersifat teknokratis dan apolitis akan menjalankan layanan publik sehari-hari.

Hamas bersama faksi lain sudah mengajukan 40 nama untuk komite tersebut. Tidak ada satu pun nama dari Hamas dalam daftar itu.

Trump Klaim Perang Berakhir

Presiden AS Donald Trump menyatakan perang Gaza sudah berakhir. Pernyataan ini disampaikan Minggu (12/10/2025) sebelum ia berangkat ke Timur Tengah.

“Perang ini sudah berakhir. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat istimewa,” katanya di pesawat kepresidenan.