Dapur MBG Baru Sebulan Jadi Biang Keracunan Massal

Nasional119 Dilihat

“Kami kembalikan jam kerja mereka untuk begadang dan harus tidur di tempat, harus menunggu dapur sampai dari mulai pemilihan bahan baku sampai dengan distribusi,” tegasnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan kritik pedas soal kasus keracunan. Berbekal pengalaman mengelola dapur umum saat erupsi Merapi 2010, Sultan menyebut masalahnya sederhana.

“Masaknya jam setengah 2 pagi, dimakan jam 08.00 saja sudah mesti wayu (basi). Udah. Itu airnya disendok begini sudah mulur itu,” kata Sultan.

Sultan menyarankan jadwal memasak yang lebih logis. Makanan berkuah sebaiknya tidak dimasak terlalu pagi karena mudah basi.

Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat mencatat 163 sampel kasus keracunan MBG dari Januari hingga September 2025. Hasil pemeriksaan menunjukkan 23 persen sampel positif mengandung bakteri berbahaya seperti Vibrio cholerae dan Staphylococcus aureus.

Ujian Berat Program MBG

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mencatat lonjakan drastis korban keracunan. Dalam sepekan terakhir September, korban bertambah 1.092 anak menjadi 6.452 anak.

“Artinya, hanya dalam waktu sepekan, korban keracunan MBG bertambah 1.092 anak,” kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji.

Kritik juga datang dari ahli gizi yang mempertanyakan kualitas menu MBG. Beberapa daerah menyajikan burger dan spageti yang bahan bakunya bukan dari lokal Indonesia.

“Yang dibagi adalah burger. Di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia,” kata ahli gizi Tan Shot Yen.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana membela variasi menu dengan alasan permintaan anak-anak. Namun dia berjanji akan mengevaluasi masukan yang ada.

Program MBG kini menghadapi ujian berat. Dengan anggaran fantastis Rp 335 triliun yang disahkan DPR untuk 2026, program ini harus membuktikan mampu memberikan makanan sehat tanpa membahayakan siswa.

Polri saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus-kasus keracunan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan hasil penyelidikan akan diumumkan secara terbuka.